Sabtu, 02 Januari 2016

Something that Someone Told Me About Myself that I Never Forget ( Writing Challenge #Day2 )

This is #Day2
Write something that someone told you about youself that you never forget (tulis sesuatu yang seseorang katakan tentang dirimu yang kamu tidak akan pernah lupa)

Kayaknya sekali-kali nulis tentang ketidaksopanan diriku gak papa ya, hehe.. bahan pembelajaran.

Jadi, kejadian ini terjadi belum lama, di suatu malam eksplorasi caka BEM FTUI 2016 hari kedua, kalau tidak salah 24 November 2015, yang eksplorasinya ditunda sebab katanya ada Olim UI, yang eksplorasinya jadi dimulai lewat jam 9 malam lewat karena ada tantangan sebab hari pertama tidak memenuhi kuorum.
Padahal Aku, si Anak PP sudah dengan semangat menggebu ingin hadir di eksplor hari kedua, ternyata dimulainya malam sekali :') meski akhirnya gakjadi dateng eksplor, tapi malah ngerjain tugas besar limbat, tetap di teknik, di Lobby K lebih tepatnya, hehe.

Nah jadi, selepas maghrib di Mustek sama Tuan Putri (yang tidak mau disebutkan namanya), kita memutuskan untuk makan di kantek (kantin teknik) sambil ngobrol-ngobrol. Kantek selepas maghrib saat itu rada lenggang sih, gak seperti jam makan siang. Kantek dalam, kala itu baru pertama kali rasa-rasanya Aku datangi untuk makan, biasanya cuma asal lewat aja, atuhlah maaf bukan anak kantek :"

Singkat cerita, ada satu meja panjang di dekat zona mesin yang agak kosong, baru berisi satu orang laki-laki berumur, entah mahasiswa atau alumni. Akhirnya kami duduk di meja itu, di bangku panjang depannya, tapi masih di satu meja. Kami dan beliau makan masing-masing, Aku dan Tuan Putri tenggelam juga pada obrolan kami berdua. Selesai beliau makan, beliau buka percakapan dengan kami,
"Anak (menyebut suatu nama lembaga di FT) ya?"
               "Dia iya, saya enggak.", kata Tuan Putri menunjukku
               "Ada apa ya, Pak?", tanyaku
Dia senyum nyengir sambil berkata, "Lain kali kalau mau duduk dan di meja itu sudah ada orang sebelumnya, izin dulu ya. Jangan asal duduk-duduk aja. Yang saya tau, dulu anak (menyebut satu lembaga di FT) itu baik-baik.", lantas pergi meninggalkan kami.

Jleb! Rasanya menghujam jantung banget. Iya, kami emang salah, duduk di bangku yang mejanya sudah ada yang punya sebelumnya, (dan itu momen pertama kali makan di Kantek selama semester lima padahal :')). Tapi kenapa bapaknya menggeneralisir seolah anak lembaga yang "itu" harus baik. Kalau ada anak lembaga itu yang gak baik (semacam Atika dan ketidaksopanannya itu), langsung seolah itu adalah representasi dari keseluruhan anak di lembaga itu. Lembaganya si Tuan Putri gak disebut loh, padahal kami ngobrol berdua :"). Jadi, kalau lembaga lain, anak-anaknya gak perlu jadi baik, gitu? #baper
"Gue kira kantek punya umum, siapa aja bisa makan di sini." kata Tuan Putri setelah si bapak pergi.

Tapi terlepas dari itu, memang kami yang salah.
Tidak menujukkan kesopanan, dan memang jadi pembelajaran banget sih kejadian kayak gini. Sampai sekarang masih gak bisa lupa cara si bapak ngomong dan menasehati kami :'
Tapi yasudah, ambil yang baik buang yang buruk. Ambil hikmahnya, buang pikiran negatif tentang bapaknya.

Teorinya gitu, hehe

---
So that's #day2, check out at #day3 :)

0 komentar:

Posting Komentar